Tentang Kami

Sejarah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Metro – Lampung

(RUMAH GEREJA TIONG HOA KIE TOK KAUW HWEE METRO)

Asal-usul Gereja GKI dari Zending Methodist yang bertugas mengabarkan injil di daerah Kep. Sumatera termasuk daerah Teluk Betung dan Metro. Yang menjadi pelopor tercatat atas nama : Ny. Tan Kim Tjan (Almh), Tan Khe Bin,Tan Bun Cai, dll.

Pertumbuhan orang-orang kristen mengalami kesukaran dengan datangnya bala tentara Jepang, banyak Pendeta-pendeta dan pelopor gereja yang ditangkap sehingga banyak orang kristen yang tercerai berai dan hidup dalam ketakutan. Sejak saat itulah gereja kita terputus hubungan dengan Gereja Methodist. Dalam masa yang menakutkan itu datanglah pendeta utusan dari gereja Gereformeerd di Jawa Tengah untuk membantu memelihara hidup rohani yang bernama Pdt. Hardjowasito.

Sejak kemerderkaan RI, kemerdekaan beragama mulai terasa, sejak itu berkembanglah gereja dan pengabaran injil. Gereja mulai berjalan tetapi agak serat karena belum mempunyai tenaga guru yang tetap. Pada tanggal 09 September 1951 mendapat seorang guru yang tetap bernama : Bpk. Halim Saputra, sejak itu layanan gereja sudah bisa diatur walaupun belum sempurna, Ibadah Minggu sudah tertata dan berjalan, setiap hari Kamis diadakan kumpulan sembahyang dengan jumlah yang hadir 34 jiwa.

Dengan adanya kerjasama antara anggota gereja, gereja mulai mengalami kemajuan dan pertumbuhan dapat dilihat tahun 1952 berjumlah 52 jiwa, 1953 berjumlah 73 jiwa, thn 1954 berjumlah 100 jiwa, thn 1956 berjumlah 113 jiwa. Tempat ibadah memakai rumah Ny. Tan Kim Tjan, anggota gereja sudah berusaha membangun rumah gereja tetapi usaha menemui kegagalan kayu-kayu yang telah terkumpul hilang.

Pada bulan Agustus 1953 dengan anugerah Tuhan terbeli sebuah rumah yang terletak di Sumur Bandung untuk rumah kebaktian atau ibadah. Dari hari ke hari anggota gereja bertumbuh dan berhasrat mempunyai rumah gereja yang tetap. Dengan tidak berputus asa dan terus berharap kepada Tuhan Allah. Tuhan mendengar dan mengabulkan doa mereka.

Anugerah Tuhan dan berkat dari saudara-saudara di Jakarta, Palembang, Teluk Betung dan Metro sendiri, mereka memberikan persembahan dalam bentuk barang atau material dengan adanya kerjasama, saling bahu membahu dan doa maka pada tanggal 21 April 1956 Gedung Gereja diresmikan dengan nama Rumah Gereja Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee Metro.

Masalah lain dengan semakin pesatnya perkembangan Kota Metro membuat kami khawatir dengan lahan parkir kendaraan dimana selama ini kami memakai badan jalan untuk lahan parkir dengan semakin tinggi pesatnya volume kendaraan di Kota Metro bukan tidak mungkin kedepan ada larangan parkir di bahu jalan.

Disisi lain bangunan gereja saat ini sudah berumur 66 tahun dimana tiang penyangga bangunan yang terbuat dari kayu sudah banyak yang rapuh sehingga ini saat ini sangat mengkhawatirkan kenyamanan jemaat dalam setiap kegiatan gerejawi.

Dengan mempertimbangkan permasalahan tersebut diatas kami memandang perlu untuk mengadakan pembangunan gedung gereja yang baru. Rencana pembangunan gereja sudah mulai dipersiapkan sejak tahun 2016 (PBG 8 Desember 2016) oleh Panitia Pelopor Pembangunan Gereja dan saat ini (2023) kita akan meneruskan rencana pembangunan Gedung Gereja.

Seperti yang sudah diteladani oleh pendiri Gereja yang selalu satu hati saling bahu-membahu juga kerjasama maka marilah kita juga bersatu hati untuk membangun Gedung Gereja kita. Kiranya Tuhan sang Kepala Gereja memampukan seluruh jemaat untuk bersama- sama mendukung pembangunan gedung gereja.

Pada hari Minggu, 25 Juni 2023 menjadi ibadah terakhir pada gedung lama dan sekaligus dilakukan peletakan batu pertama dan dilanjutkan dengan acara pengalangan dana untuk pembangunan gedung gereja.  Proses pembangunan direncanakan pada bulan Desember 2024 ini sudah bisa digunakan untuk kegiatan ibadah dan kegiatan gerejawi lainnya. Mengingat proses pembangunan masih berjalan dan penyelesaian akhirnya terealisasi pada bulan Juli 2025 walaupun belum sepenuhnya tuntas khususnya di bagian interior.  Maka pada hari Minggu, 20 Juli 2025, diselenggarakan ibadah syukur memasuki gedung gereja baru sebagai ibadah perdana sebagai tanda selesainya pembangunan gedung gereja. Soli Deo Gloria

 

Visi

Menjadi mitra Allah dalam mewujudkan keadilan dan damai sejahtera, menjadi jemaat yang missioner dan mengasihi, serta menghadirkan Kerajaan Allah di dunia melalui persekutuan, pelayanan kasih (diakonia), dan kesaksian (marturia).

 

Misi

  • Mengembangan spiritualitas dan iman umat, perwujudan kasih melalui pelayanan sosial dan lingkungan, serta kesaksian Injil kepada masyarakat luas dengan tujuan menghadirkan Kerajaan Allah di bumi

 

Tema Pelayanan 2025-2026

 

“BERJALAN BERSAMA YESUS DALAM KESEHATIAN”

“Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kolose 3:14)

Jemaat GKI Metro mengawali Tahun Pelayanan 2025-2026, dengan tema “Berjalan Bersama Yesus Dalam Kesehatian”. Tema ini menjadi momen refleksi daya penggerak sekaligus komitmen jemaat untuk mengarungi tahun yang baru dalam semangat kesatuan dan pelayanan yang teguh.

Sejalan dengan tema sinodal GKI yaitu dengan Tema : “TUHAN MENCIPTA MANUSIA IKUT SERTA Sub-Tema/Tema Tahun Pelayanan 2023-2025 : GEREJA KRISTEN INDONESIA MENUJU MULTUS ECCLESIA, dimana dari tema ini Sinode GKI Sinode Wilayah Jawa Barat mengajak semua jemaat-jemaat dalam lingkup sinode Jawa Barat mengarahkan perhatiannya pada semua aspek, baik kemajuan dan perkembangan teknologi, rumah-tangga, Pendidikan, dan gereja yang bergerak bersama atau ber-Sun Hodos bersama Jemaat-jemaat GKI.

Dalam hal inilah ditekankan betapa pentingnya persatuan dan kerja sama sebagai jemaat Tuhan. “Kesehatian dalam pelayanan tidak hanya memperkuat iman kita, tetapi juga membawa dampak nyata bagi komunitas dan masyarakat di sekitar kita,”.

Dalam ambil bagian mewujudkan tema Sinode SW Jabar : TUHAN MENCIPTA, MANUSIA IKUT SERTA, GKI Metro merefleksikan dirinya dalam karya dan anugerah Tuhan untuk diwujudkan dalam pelayanan gerejawi jemaat maka menitik beratkan pada Karya Tuhan di tengah-tengah jemaat GKI Metro dan situasi yang ingin terus dibangun untuk menciptakan suasana kondusif dalam pelayanan gerejawi, maka dasar pemikiran ini mengerucut pada Tema Tahun Pelayanan 2025-2026: “Berjalan Bersama Yesus Dalam Kesehatian.” Tema  mengajak jemaat untuk terus berjalan dalam terang Kristus, menjaga kesehatian, dan mengabdikan diri dalam pelayanan yang setia.

Tema Tahun Kesehatian dapat menjadi pedoman hidup bagi seluruh jemaat sepanjang tahun ini. “Dengan berjalan bersama Yesus, kita akan mampu menghadapi tantangan dan mengelola berkat yang telah Tuhan berikan dan terus berharap pada pertolongan-Nya. Segala sesuatu yang dimulai dengan Tuhan, pasti akan diakhiri dengan puji Tuhan, sebagaimana proses Pembangunan Gedung gereja GKI Metro yang sungguh luar biasa karena Tuhan sudah berkarya bagi kita.

Untuk itulah kita semua jemaat GKI Metro perlu meneguhkan langkah untuk melayani dengan hati yang bersatu. Tema ini juga menjadi doa dan harapan bagi jemaat GKI Metro dalam menghidupi panggilan pelayanan di tahun pelayanan 2025-2026, dengan semangat berjalan bersama Yesus dalam kesehatian dan kasih yang mempersatukan.